Wisata Gunung Kelud Jawa

Haiii guys....di postinganku yang ini, aku akan bercerita sedikit tentang legenda Gunung Kelud. 
Dahulu kala di daerah sekitarGunung Kelud terdapat sebuah kerajaan, yang salah satu putrinya sangat terkenal akan kecantikannya. Nama putri tersebut adalah Dewi Kilisuci. Dewi Kilisuci adalah putri dari Raja Jenggolo Manik dari kerajaan Jenggala. Karena Dewi Kilisuci terkenal dengan kecantikannya, datanglah Dua orang Raja yang ingin menjadikannya seorang istri. Tetapi dua raja ini bukan berasal dari bangsa manusia, melainkan dari bangsa lain. Raja yang satu bernama Lembu Suro yang berbadan manusia tetapi berkepala lembu dan raja yang satunya lagi bernama Mahesa Suro yang berkepala kerbau. Dewi Kilisuci tidak ingin dipersunting oleh dua Raja tersebut. Jadi sang putri mengajuka persyaratan untuk kedua raja ini. Persyaratannya adalah membuat dua sumur di atas Gunung Kelud, yang satu berbau amis dan yang satunya lagi berbau wangi. Persyaratan ini harus bisa diselesaikan dalam waktu satu malam. Lembu Suro dan Mahesa Suro menyanggupi persyaratan tersebut.

Dengan kekuatan Lembu Suro dan Mahesa Suro yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa, mereka berhasil menyelesaikan dua sumur tersebut dalam waktu semalam. Kemudian dua raja ini mendatangi Dewi Kilisuci untuk mengih janjinya. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri oleh mereka berdua. Jadi, Dewi Kilisuci memberikan satu syarat lagi, yaitu kedua raja ini harus membuktikan bahwa kedua sumur tersebut memang berbau amis dan berbau wangi dengan cara mereka berdua masuk ke dalam sumur yang sudah mereka buat tersebut. 

Mereka berdua menyetujui persyaratan tersebut. Setelah mereka berdua masuk kedalam sumur yang sangat dalam tersebut, kemudian Dewi Kilisuci memerintahkan agar para pasukan kerajaan Jenggala menimbun mereka berdua dengan batu. Para pasukan kerajaan Jenggala pun melaksanakan tugas tersebut dan mereka berhasil menimbun Lembu Suro dan Mahesa Suro di dalam sumur yang mereka buat sendiri. Mereka berdua meninggal. Tetapi sebelum meninggal, Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan “ÓYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.”Yang artinya “ya, orang Kediri nanti akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulung Agung akan menjadi Danau.”   

Setelah kejadian tersebut Dewi Kilisuci pun sangat ketakutan. Dewi Kiliisuci masih teringat akan sumpah dari Lembu Suro. Berbagai cara pun dilakukan untuk menangkal sumpah Lembu Suro tersebut. Salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan selamatan yang biasa disebutLarung Sesaji.

Sampai saat ini, kegiatan selamatan larung sesaji tetap dilaksanakan oleh warga Sugih Waras. Mereka selalu rutin menyelenggarakan Larung Sesaji setiap tanggal 23 bulan Suro setiap tahunnya. Meski demikian, sumpah Lembu Suro tetap saja terjadi. Setiap kali Gunung Kelud meletus, masyarakat selalu menganggap hal itu adalah amukan dari Lembu Suro atas perbuatan Dewi Kilisuci.


Itulah sejarah Gunung Kelud yang berada di Kediri. Bagaimana? Miripkan ceritanya dengan terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Sama-sama tentangpengkhiantan cinta. Padahalkan bisa ditolak dengan baik-baik ya. Tidak perlu sampai membunuhnya. Sesuram inikah kisah cinta itu?. Hahaha….Mudah-mudahan kisah cinta kita tidak berakhir seperti itu ya. Ambillah pelajaran dari sejarah diatas dan buanglah semua yang negatifnya. Ayo kunjungi Gunung Kelud dan nikmati indahnya pemandangan ...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Mistis Ubalan Kalasan Kabupaten Kediri.

Wisata Waduk Bakung Wates Kabupaten Kediri

MENAKJUBKAN!!! BEGITU MENARIKNYA WISATA PEMANDIAN AIR PANAS PACET MOJOKERTO